Manusia selalu membutuhkan manusia lainnya untuk membuat dirinya lebih baik. Bukan dalam arti yang negatif, tetapi positif. Misalnya orang lain memotivasi kita berbuat lebih baik atau memicu perubahan pola pikir kita. Ada banyak alasan yang menjadi penyebabnya: prestasi, bakat, kepintaran, dsb.
Tak jarang kita menjadikannya role model.
Keberhasilannya memacu niat kita untuk belajar, mengevaluasi diri dan memperbaiki cara pandang. Itu pengaruh yang baik. Dengan demikian, kita menyadari bahwa di balik keberhasilan dan prestasinya ada jejak perjuangan yang berhasil dilalui. Rasa putus asa mungkin menghampiri benaknya, penolakan bisa saja bertubi-tubi, kegagalan kerap menghantuinya. Tetapi, dia tetap memilih menghempas semuanya itu.
Kita tak jauh berbeda dari mereka, hanya saja kita tidak cukup berkomitmen untuk mencapai yang kita impikan. Setiap insan memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan, tetapi kita hidup bukan untuk berhenti di sana. Tuhan mengijinkan kita untuk melampauinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Cukup ketahui atau kenali ketidakmampuan dan temukanlah cara untuk mengubahnya.